Bukan cuma Drugs, SMS Sambil nyetir pun Bisa nyandu
London - Candu seperti tidak hanya pada obat-obatan.
Mengirim pesan singkat sembari mengemudi juga bisa kecanduan. Padahal Sudah
banyak pemberitahuan jika mengetik sms sambil mengemudi sangat-lah berbahaya.
Pengendara muda ataupun muda seperti tidak menyadari jika prilaku buruk itu bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Namun hal tersebut seperti tidak bisa dihindari, sebab mengetik sms sambil mengemudi kini sudah menjadi candu dan sulit dihilangkan.
Sekitar 30 persen pengendara Inggris sulit menghindari kebiasaan buruk tersebut. Hasil survei terbaru Asosiasi Keselamatan Jalan Raya, Brake and Direct Line seperti dilansir dailymail, Selasa (4/10/2011) sekitar 80 persen pengendara di Inggris melakukan hal berbahaya itu satu kali dalam satu minggu.
Dan menurut poling menyebutkan kegiatan tersebut mengalami peningkatan karena pengendara mobil tidak bisa berlama-lama melepas ponsel ketika berkendara. Survei itu melibatkan 841 pengendara di Inggris.
Sementara survei lain menyebutkan 48 persen dalam usia 18 sampai 24 tahun paling gemar menggunakan telepon saat mengemudi. Merujuk data Asosiasi Keselamatan Jalan Raya, Brake and Direct Line mengirim pesan singkat sembari mengemudi meningkat 40 kali lipat periode 2007 - 2011.
15 persen dari usia tersebut mengaku ngetweet dari ponsel, sementara 8 persen mengaku bermain game di ponsel dan 21 persen mengirim pesan saat mengemudi. Angka tersebut naik bila dibandingkan di 2010 yang hanya 14 persen.
Secara keseluruhan 12 persen dari 1.002 pengendara usia muda dan muda mengatakan mereka suka menerima panggilan saat mengemudi, jika dibandingkan pada 2010 hanya 8 persen.
Dalam penelitian lain yang dilakukan Brake and Direct Line menunjukkan bahwa ber-SMS sambil mengendarai mobil 23 kali lebih lipat menyebabkan tabrakan. Director Brake and Direct Line Julie Townsend mengatakan prilaku tersebut sangat buruk dan membahayakan diri sendiri dan orang sekitarnya.
"Mengetik sms, browsing serta memanfaatkan situs jejaringan sosial ketika mengemudi sangat berisiko besar pada diri sendiri dan orang," tegasnya.
Sumber: detikOto
Pengendara muda ataupun muda seperti tidak menyadari jika prilaku buruk itu bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Namun hal tersebut seperti tidak bisa dihindari, sebab mengetik sms sambil mengemudi kini sudah menjadi candu dan sulit dihilangkan.
Sekitar 30 persen pengendara Inggris sulit menghindari kebiasaan buruk tersebut. Hasil survei terbaru Asosiasi Keselamatan Jalan Raya, Brake and Direct Line seperti dilansir dailymail, Selasa (4/10/2011) sekitar 80 persen pengendara di Inggris melakukan hal berbahaya itu satu kali dalam satu minggu.
Dan menurut poling menyebutkan kegiatan tersebut mengalami peningkatan karena pengendara mobil tidak bisa berlama-lama melepas ponsel ketika berkendara. Survei itu melibatkan 841 pengendara di Inggris.
Sementara survei lain menyebutkan 48 persen dalam usia 18 sampai 24 tahun paling gemar menggunakan telepon saat mengemudi. Merujuk data Asosiasi Keselamatan Jalan Raya, Brake and Direct Line mengirim pesan singkat sembari mengemudi meningkat 40 kali lipat periode 2007 - 2011.
15 persen dari usia tersebut mengaku ngetweet dari ponsel, sementara 8 persen mengaku bermain game di ponsel dan 21 persen mengirim pesan saat mengemudi. Angka tersebut naik bila dibandingkan di 2010 yang hanya 14 persen.
Secara keseluruhan 12 persen dari 1.002 pengendara usia muda dan muda mengatakan mereka suka menerima panggilan saat mengemudi, jika dibandingkan pada 2010 hanya 8 persen.
Dalam penelitian lain yang dilakukan Brake and Direct Line menunjukkan bahwa ber-SMS sambil mengendarai mobil 23 kali lebih lipat menyebabkan tabrakan. Director Brake and Direct Line Julie Townsend mengatakan prilaku tersebut sangat buruk dan membahayakan diri sendiri dan orang sekitarnya.
"Mengetik sms, browsing serta memanfaatkan situs jejaringan sosial ketika mengemudi sangat berisiko besar pada diri sendiri dan orang," tegasnya.